Direktur
Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel
F Silaen mengatakan, Projo sudah tidak layak menggunakan embel-embel
nama Presiden Joko Widood jika dukungan tersebut benar-benar diberikan
kepada bacapres Prabowo.
"Kalau mau pindah dukungan, secara etika
nama yang ada embel-embel Jokowi tersebut juga berubah atau ganti jadi
nama salah satu capres yang didukung," tutur Silaen kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/7).
Silaen
mengamini, keberadaan relawan telah bermetamorfosis menjadi mesin
politik yang memiliki daya pikat tersendiri bagi suksesi kontestasi
politik caleg, calon gubernur, hingga calon presiden.
Oleh karenanya, nama sebuah relawan penting untuk menunjukkan identitas arah politik kepada khalayak.
"Tak
perlu sebutkan embel-embel Jokowi, baik di depan atau di belakang
sebutan relawan tersebut (jika pindah dukungan)," tandasnya.
Relawan
Projo sudah mulai bermanuver untuk kepentingan Pilpres 2024. Terbaru,
relawan pimpinan Budi Arie tersebut menggelar pertemuan dengan relawan
Prabowo 08 di DPP Projo, Pancoran Timur, Jakarta Selatan, kamis (6/7).
Bahkan relawan projo di sejumlah daerah sudah mantap memberikan dukungan kepada bacapres dari Gerindra, Prabowo Subianto.
BERITA TERKAIT: