Begitu dikatakan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutan pelepasan 152 orang pekerja migran Indonesia di Aula KH Abdurrahman Wahid, kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Minggu (2/7).
"Kalian sebagai pahlawan devisa tentu akan selalu menjadi istimewa di mata negara. Muliakan pekerja migran jangan rendahkan," ujar Benny.
Benny juga merespons terkait penyesatan yang sengaja dikonstruksi untuk menihilkan upaya keras BP2MI untuk menyukseskan penempatan pekerja migran Indonesia. Menurutnya, praktik pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sudah tepat dan tak ada korelasinya dengan berkurangnya penempatan.
"Di hadapan kalian semua dalam acara pelepasan ini saya katakan isu miring yang dibentuk dan diframing terkait pemberantasan TPPO merintangi atau mengganggu penempatan, itu salah besar. Tidak benar, buktinya sampai sekarang penempatan terus jalan," tuturnya.
Benny juga berpesan agar pekerja migran Indonesia tetap bangga atas pekerjaan mereka. Bagi dia, tidak boleh ada perasaan minder ketika berada di luar negeri.
"Apalagi di era ini negara telah menempatkan kalian secara hormat. Derajat pekerja migran Indonesia diangkat. Sehingga tidak boleh bermental inlander. Kalian orang-orang hebat, negara seperti Korea Selatan membutuhkan kalian," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: