Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan, menilai, satu poin hasil Rakernas PDIP itu bisa dipersepsi sebagai strategi tipu daya kepada lawan politik.
"Penyebutan nama AHY pada bursa Cawapres Ganjar juga dapat dimaknai sebagai gimik politik saja," katanya, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/6).
Menurutnya, PDIP dan Partai Demokrat tidak punya sejarah kebersamaan, yang ada justru saling bertolak belakang dalam pemerintahan.
Sebagai bukti, Dekan FISIP Universitas Sutomo itu menunjuk ketegangan antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sejauh ini komunikasi politik Mega dengan SBY kan belum terlihat cair, sehingga peluang AHY menjadi Cawapres Ganjar sangat kecil," tuturnya.
Karena itu Yusak meyakini munculnya nama AHY pada Rakernas PDIP beberapa waktu lalu sebatas test the water saja.
"Saya tidak melihat keseriusan PDIP menggaet AHY sebagai Cawapres," katanya.
BERITA TERKAIT: