Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia, Saiful Anam, mengatakan, PAN diyakini akan mengambil langkah untuk membuat poros baru bersama Golkar. Argumentasinya, Golkar memandang koalisi dengan PDIP tidak mendapatkan apa yang sesuai harapannya.
"Tentu PAN berpikir strategis dalam hal ini, daripada tidak mendapat sesuai apa yang diinginkan, lebih baik ia membentuk poros koalisi baru bersama-sama dengan Golkar," ujar Saiful Anam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/6).
Karena, menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta itu, jika membuat poros baru dan mengusung calon, PAN ikut pegang kendali. Sehingga tidak hanya pengikut dan tidak mendapat posisi tawar apapun.
"Pilihan itu rasional, karena PAN akan memiliki posisi tawar dan dapat menentukan arah masa depan sendiri, tidak dalam bayang-bayang Parpol lain," kata Saiful.
Selain itu, tambanya, dengan adanya poros baru, PAN berpotensi mendapat posisi sebagai Cawapres. Sehingga, memiliki peranan signifikan dalam menentukan arah masa depan partai.
Selain itu, Saiful meyakini, posisi PAN memiliki bargaining politik yang signifikan di antara koalisi Pilpres lainnya.
"Ia (PAN) akan diposisikan lebih terhormat daripada sekadar ikut-ikutan dalam koalisi partai yang telah terbentuk," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: