“Kan hasil Munas diteguhkan Rapimnas Golkar, Airlangga itu Capres, bukan Cawapres loh. Jadi, sampai saat ini belum dicabut. Ya kalau berani, Golkar bersama PAN mengusung sendiri. Capresnya Airlangga, Cawapresnya Zulhas,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/5).
Ujang menilai, peluang duet Airlangga-Zulhas pada Pilpres 2024 cukup baik dan menjanjikan menjadi poros keempat. Itu bisa memberikan pilihan yang banyak bagi rakyat Indonesia pada pesta demokrasi lima tahunan nanti.
“Airlangga-Zulhas berduet ya bagus-bagus saja. Soal peluang sih
fifty-fifty lah, masih bisa menang masih bisa tumbang,” tuturnya.
Oleh karena itu, jika duet Airlangga dan Zulhas serius maka keduanya bisa mulai menggerakkan mesin partai untuk mendongkrak elektabilitas.
“Yang harus dilihat menjadi poros keempat ya, harus punya elektabilitas tinggi dan kuat bisa menang,” katanya.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) membuka opsi mewacanakan duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada helatan Pilpres 2024 nanti.
Sehingga pada pesta demokrasi lima tahunan nanti rakyat akan punya banyak opsi dalam memilih calon pemimpin Indonesia di masa mendatang.
“Artinya poros itu kami munculkan dengan serius dengan harapan bisa terwujud,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, dalam keterangannya, Selasa (30/5).
BERITA TERKAIT: