Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah merespons peluang pasangan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (28/5).
Menurut Dedi, peluang Airlangga-Zulhas untuk maju sebagai pasangan pilpres cukup terbuka lebar. Apalagi, keduanya mewakili komposisi Golkar-PAN yang telah melebihi ambang batas dengan kepemilikan 115 kursi di DPR.
Ia berpandangan, bukan tidak mungkin pasangan Airlangga-Zulhas akan menampung pemilih yang jenuh dengan kericuhan propaganda kandidat lainnya.
"Mengingat Airlangga juga Zulhas termasuk tokoh yang lebih tenang dan tidak provokatif dibanding lainnya," demikian analisa Dedi.
Lebih lanjut Dedi melihat, di luar soal kemampuan Golkar dan PAN dalam memobilisasi massa pemilih, sosok Airlangga dan Zulhas juga telah teruji memiliki kapasitas dalam kepemimpinan nasional.
"Airlangga adalah sosok di balik kuatnya ekonomi nasional hadapi pandemi, dan Zulhas seringkali dipuji Jokowi karena berhasil lakukan stabilitas perdagangan," pungkasnya.
Airlangga sendiri selama masa pandemi bukan hanya selaku Menteri Koordinator bidang Perekonomian tetapi juga ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Sedangkan, selama Zulhas menjabat sebagai Mendag, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
BERITA TERKAIT: