Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, juga memprediksi akan muncul sosok Cawapres yang tidak pernah masuk radar aneka survei.
"Bisa saja akan muncul figur baru, yang tidak populer," kata Anas, saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/5).
Dia membenarkan, dinamika yang terjadi seperti 2019 memang seperti itu.
Seperti diketahui, Mahfud MD yang sudah mengukur baju, tiba-tiba on the last minute diganti Maruf Amin, yang tak pernah digadang-gadang sebelumnya.
"Jadi, calon wakil presiden untuk Ganjar, Prabowo dan Anies, tidak harus populer, sebab mereka bertiga sudah memenuhi standar popularitas sebagai Capres," sambungnya.
Lebih lanjut Anas merinci, ada lima variabel dalam menentukan Cawapres, yaitu kesamaan visi, chemistry, Parpol, gerbong, dan logistik.
"Yang menarik adalah pertimbangan basis Islam, dalam hal ini mengerucut ke tokoh NU, seperti KH Yahya Cholil Staquf, KH Said Aqil Siradj, KH Marsudi Syuhud, KH Miftahul Akhyar, dan KH Nasaruddin Umar," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: