Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menghormati keputusan PDI Perjuangan yang melirik kader NU.
"Itu kewenangan Bu Mega Kita serahkan semuanya ke Bu Mega dan PDIP untuk menentukan pasangannya. Kita tidak bisa ikut campur tangan," kata Muhaimin usai mengunjungi rumah dinas Wapres Maruf Amin, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin petang (15/5).
Kendati begitu, pria yang akrab disapa Cak Imin itu menegaskan bahwa sikap Pengurus Besar Nadhlatul Ulama sudah jelas tidak akan ikut campur dalam politik praktis.
"Kalau melihat statement ketua PBNU kan NU tidak akan menyodorkan kadernya untuk kontestasi sebagai capres atau calon wakil presiden,” ujarnya.
Di sisi lain, hubungan antara PKB dan PDI Perjuangan berjalan dengan baik. Namun, Cak Imin memberikan sinyal bakal tetap bertahan dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra.
“Ya kita berkomunikasi, berinteraksi hampir terus, bagus, dengan teman-teman di PDIP. Bahkan di DPR, di MPR, hampir tiap hari tentu (komunikasi). Saling menghargai bahwa saya sudah memilih koalisi di Gerindra,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: