Artinya, kata begawan ekonomi Rizal Ramli, Bank Dunia jangan sekadar mengingatkan soal indeks kemiskinan semata. Tetapi, harus ditegur juga.
"Bank Dunia hanya bisa laporkan jutaan rakyat jatuh miskin, tapi tidak berani menegor SPG-nya Menkeu terbalik," cuit Rizal Ramli dikutip Kamis (11/5).
Dikatakan Rizal, Bank Dunia harusnya menegur Sri Mulyani bahwa salah satu sebab mengapa banyak orang miskin di Indonesia, adalah skandal transaksi janggal Rp 349 triliun.
"Bahwa skandal keuangan terbesar di dunia 23 miliar dolar AS (Rp 349 T), itu salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia," pungkasnya.
Adapun Bank Dunia merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia supaya mengubah acuan tingkat garis kemiskinan yang diukur melalui paritas daya beli atau
purchasing power parity.
Menurut mereka, seharusnya garis kemiskinan di Indonesia diukur dengan paritas daya beli melalui besaran pendapatan sebesar US$ 3,20 per hari, bukan dengan ukuran yang pemerintah gunakan sejak 2011 sebesar US$ 1,9 per hari.
BERITA TERKAIT: