"Khusus di Jember, pada peta hasil Pilpres 2014 tercatat Jokowi-Jusuf Kalla unggul di 28 kecamatan, sedangkan Pak Prabowo-Hatta Rajasa unggul pada tiga kecamatan saja. Itu karena hasil jerih payah panjenengan semua," sebut Ganjar Ganjar dalam agenda konsolidasi dan sosialisasi pemenangan Pilpres 2024 di GOR PKPSO Jember, Minggu (7/5).
Pada Pilpres 2014 di Jember, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh suara sebanyak 57,79 persen, sementara Prabowo-Hatta Rajasa mendapat 42,21 persen.
Kemudian pada Pilpres 2019, ketika Jokowi berpasangan dengan Maruf Amin dan Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno, perolehan suara pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP juga unggul di 29 kecamatan.
"Perolehan suara Pak Jokowi naik satu kecamatan, yakni unggul di 29 kecamatan dengan perolehan suara 64,77 persen, sedangkan Pak Prabowo hanya menang pada dua kecamatan dengan perolehan suara 35,23 persen. Terjadi perbaikan perolehan suara," papar Ganjar.
Sehingga Gubernur Jawa Tengah itu menilai PDIP Jember mempunyai kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2024 berdasarkan pengalaman sebelumnya. Untuk itu dia akan membantu memberikan strategi agar bisa memenangkan di seluruh kecamatan di Jember.
"Bagaimana nanti PDIP Jember bersama relawan bergerak, nanti akan saya sampaikan. Kunci kemenangan Pilpres 2024 ada dua hal, yakni tempatnya di mana dan siapa tokohnya, namun detailnya tidak akan saya sampaikan di sini, rahasia," tutup Ganjar.
BERITA TERKAIT: