Demikian ditegaskan Menko PMK, Muhadjir Effendy, usai mendengar curhatan penggiat industri Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) DPW Bali, di Kenja Restaurant Nusa Dua, Badung, Bali.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29/The 29th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting, yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Mei 2023.
"Industri kreatif dan pariwisata di Bali ini sangat bagus para pelaku sudah cerdas sekali. Saya kira itu harus menjadi perhatian. Proses redistribusi manfaat pariwisata di Bali ini bagaimana supaya lebih merata bisa dinikmati terutama warga asli Bali sendiri," ujar Muhadjir seperti dikutip Redaksi, Minggu (7/5).
Menurutnya, perlu dibuat regulasi khusus berkaitan dengan proses industri kreatif dan pariwisata di Bali agar lebih terpola. Dia juga menegaskan bahwa kearifan lokal Bali harus tetap dipertahankan dan dikuatkan dalam mengembangkan ekosistem industri kreatif dan pariwisata.
"Dengan patokan terjaganya tradisi etika dan estetika yang selama ini menjadi watak dasar di Bali. Itu saya kira beberapa hal yang serius untuk ditindaklanjuti," papar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi Jilid 1 ini.
Dalam keketuaan ASEAN oleh Indonesia, Kemenko PMK bertindak sebagai chair dalam penyelenggaraan ASCC 2023. ASCC merupakan salah satu dari tiga pilar kerja sama ASEAN yang diampu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
BERITA TERKAIT: