Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadikan Tempat Konsolidasi Ketum Partai, Jokowi Hilangkan Ruh Kesakralan Istana Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 05 Mei 2023, 05:20 WIB
Jadikan Tempat Konsolidasi Ketum Partai, Jokowi Hilangkan Ruh Kesakralan Istana Negara
Lima Ketum Parpol koalisi pendukung Presiden Joko Widodo berfoto bersama di halaman Istana Negara, sebelum melakukan konsolidasi/Ist
rmol news logo Dijadikannya Istana Negara sebagai tempat konsolidasi ketua Umum Partai politik pendukung koalisi, mengesankan Presiden Joko Widodo telah melakukan desakralisasi.

Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran berpendapat, Istana negara adalah simbol sebuah negara. Artinya, jika ia negara kerajaan, maka istana adalah tempat bertahtanya raja. Sedangkan pada negara republik, istana adalah tempat bermukimnya Presiden sebagai kepala negara.

Dengan demikian, kata Andi, istana adalah tempat bagi kepala negara menjamu tamu kehormatan negara luar, tempat kepala negara menerima rakyatnya. Bagi Andi, Istana adalah entitas sakral yang bebas kepentingan politik.

"Ketika istana dipakai untuk kepentingan politik praktis dari kelompok tertentu maka ketika itulah istana kehilangan ruhnya sebagai rumah 'raja' yang sakral dan bebas nilai," demikian pendapat Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/5).

Menurut Doktor Ilmu Politik Universitas Padjajaran ini, konsolidasi politik yang menghadirkan parpol pendukung pemerintah di Istana negara beberapa hari yang lalu adalah tindakan yang keliru. Bukan hanya itu, Jokowi bisa dikategorikan melanggar fatsoen politik pemerintahan.

"Adalah lebih elegan sekiranya konsolidasi itu dilakukan di rumah pribadi Presiden atau di cafe cafe politik," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA