Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menerangkan, kehadiran Wiranto yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI era Orde Baru, telah menunjukkan suatu dukungan kelompok militer kepada Prabowo.
"Pertemuan dengan beberapa purnawirawan TNI yang kesohor, adalah pesan politik yang telah disampaikan secara tidak langsung bahwa Prabowo kali ini memperoleh dukungan penuh dari rekan sejawatnya di militer," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/5).
Efriza tak memungkiri, militer aktif tidak bisa memilih atau dipilih sebagai capres maupun cawapres. Namun, berbeda halnya dengan para jenderal yang sudah pensiun.
"Meskipun militer tidak memilih dan dipilih, tetapi selama ini representasi militer terjadi 'perang bintang' di pilpres. Namun saat ini akan berbeda, menjadi solid berada bersama Prabowo," tuturnya.
Lebih dari itu, dosen Ilmu Pemerintah Universitas Sutomo ini berpendapat, dukungan Wiranto kepada Prabowo bagian dari kepuasan kelompok militer terhadap sang Menteri Pertahanan (Menhan).
"Ini juga menunjukkan bahwa kinerja Prabowo sebagai Menhan dinilai positif oleh rekan-rekan seniornya. Sehingga kehadiran Wiranto menunjukkan ia (Prabowo) adalah figur militer yang didukung sebagai representasi militer," demikian Efriza.
BERITA TERKAIT: