Meski demikian, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah berpendapat, sebetulnya hingga kini KIB masih solid dan bisa mengusung sendiri calon presidennya.
Namun, kesolidan KIB terganggu dengan adanya campur tangan Presiden Joko Widodo yang mengatur peta politik sejumlah partai pendukung pemerintah.
"KIB secara struktur masih mungkin solid, dan usung capres sendiri, dengan koalisi yang hanya Golkar dan PAN. Tetapi karena ada intervensi Jokowi, maka bisa saja Airlangga dan Zulkifli hasan tidak leluasa menentukan sikap," kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/5).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini, bukan hal yang mustahil partai politik di KIB merapat ke PDIP dan atau ikut membentuk koalisi baru dengan Gerindra.
Pasalnya, Jokowi terlalu ambisius menginginkan Ganjar Pranowo menjadi calon presiden. Meski ada tokoh potensial lain di dua koalisi tersebut untuk diusung menjadi calon presiden.
"Bukan tidak mungkin di antara mereka yang paling takut pada Jokowi akan bergeser ke PDIP, lalu alternatif kedua bergabung ke Gerindra. Hal ini karena Presiden terkesan mendahulukan Ganjar dibanding Prabowo," demikian Dedi.
BERITA TERKAIT: