Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menganalisis, sikap PPP untuk Pilpres 2024 tersebut muncul ketika Ganjar resmi diumumkan PDI Perjuangan sebagai capres.
Terlebih, deklarasi Ganjar oleh PDIP dihadiri langsung Presiden Jokowi, yang rela berangkat dari Solo ke Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, pada H-1 Idulfitri, Jumat (21/4).
"Langkah cepat ini semakin menegaskan PPP dapat dianggap di bawah kendali Jokowi," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/4).
Efriza juga melihat tanda-tanda lainnya yang menunjukkan PPP kini berada di bawah ketiak Presiden ketujuh RI itu.
Salah satu tanda yang paling nyata, menurut dosen Ilmu Pemerintah Universitas Sutomo ini, adalah soal kisruh internal PPP yang akhirnya selesai di tangan Jokowi.
"Setelah (PPP) diselamatkan dan sekaligus diajukan Mardiono yang bagian dari Wantimpres sebagai Plt Ketua Umum PPP," urainya.
Maka dari itu, Efriza menyimpulkan, dukungan PPP kepada Ganjar pada 2024 adalah bagian dari kendali Jokowi, yang sedari awal sudah membekingi PPP untuk tetap eksis di perpolitikan Indonesia.
"Ia (PPP) kini memiliki kedekatan erat dengan Presiden Jokowi," demikian Efriza.
BERITA TERKAIT: