Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, parpol-parpol yang tadinya mendukung Jokowi di pemerintahan, kini sudah terpecah menjadi dua koalisi.
Ia menyebutkan, keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), belakangan diupayakan bersatu menjadi Koalisi Besar, bahkan mendapat dukungan Jokowi.
Namun menurutnya, potensi Koalisi Besar yang diisi parpol anggota KIB yaitu Golkar, PAN dan PPP, serta di KKIR ada Gerindra dan PKB, tidak mendapat ruang istimewa dari Jokowi karena deklarasi Ganjar oleh PDIP.
“Kalau Jokowi berpindah hati mendukung capres yang didukung PDIP, ya Koalisi Besar tidak akan terbentuk,†ujar Ujang saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/4).
Maka dari itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini memperkirakan, sikap Jokowi mendukung Ganjar nyapres dari PDIP sangat nampak dari acara deklarasi di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat kemarin (21/4).
Sehingga, perubahan konstelasi politi jelang Pilpres 2024 mendatang, kemungkinan bakal terjadi dalam waktu dekat.
“Saya sih melihat ke depan, ketum-ketum partai dan kabinet-kabinet, menjelang Jokowi lengser banyak yang membangkang, banyak yang tidak taat, banyak yang tidak manut,†ucapnya.
“Sekarang-sekarang saja karena Jokowi masih punya kuasa, masih belum ada presiden terpilih ya,†demikian Ujang menambahkan.
BERITA TERKAIT: