Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Umumkan Ganjar Jadi Capres PDIP, Megawati Dianggap Kartini Politik Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 22 April 2023, 08:59 WIB
Umumkan Ganjar Jadi Capres PDIP, Megawati Dianggap Kartini Politik Indonesia
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024/Rep
rmol news logo Pengumuman Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden dari PDI Perjuangan pada Jumat kemarin (21/4) oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengejutkan peta politik tanah air.

Megawati, yang menurut kabar meminta sendiri pengumuman tersebut, telah membuat banyak orang terkesan.  

Pilihan momentum Hari Kartini dan perayaan Idulfitri 1444 Hijriah merupakan putusan yang sangat bernilai politik. Dengan gaung pencapresan Ganjar yang sangat kuat, PDIP punya modal bargaining politic terhadap koalisi dan partai politik lain.

Manuver Megawati Soekarnoputri ini, menurut Founder Al Hassanah Foundation Najib Salim Attamimi, sangat cerdas secara politik.

“Ini bukti Megawati punya kelas tersendiri dan memiliki kecerdasan politik yang tinggi,” jelas Najib Salim, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Jumat (21/4).

Tindakan Mega ini menjadi pembeda dirinya dengan ketua umum partai politik yang lain.

Putri Bung Karno ini seperti ingin menunjukkan ke publik sebagai ketua partai politik terbesar pemenang pemilu, yang tentu memiliki jam terbang, kompetensi, dan intuisi politik teruji.

Mega, kata Najib, menjaga komitmen dan bersikap konsisten melaksanakan amanah Kongres PDIP yang memberinya hak prerogatif menunjuk calon presiden PDI Perjuangan.

“Mega tidak mau dipaksa, dia juga tidak mau ikut-ikutan seperti ketua umum partai-partai lain,” kata Najib yang juga lama berkiprah di dunia politik.

PDIP memang memiliki mekanisme yang berbeda dengan partai-partai lain dalam menentukan calon presiden. Proses penggodokan capres ini sendiri berlangsung sangat lama di partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Proses ini dijaga kualitasnya oleh Mega dengan mendengarkan aspirasi dan memeriksa dukungan berbagai pihak.

Najib menilai pilihan Mega menjatuhkan pengumuman bertepatan dengan hari Kartini berhasil mengecoh lawan-lawan politiknya.

Dituturkan Najib, momentum Hari Kartini yang selalu diperingati tiap tahun namun ‘kosong’ pada tahun ini karena berimpitan dengan Idulfitri, dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan politik.

Semula, karena terkait dengan emansipasi atau pembebasan kaum wanita, banyak pihak menduga Mega akan mengumumkan Puan Maharani. Ternyata Mega mengumumkan Ganjar Pranowo.

“Inilah kejutan Hari Kartini dari Mega,” jelas Najib.  

Keputusan pengumuman pencapresan Ganjar Pranowo sendiri dikabarkan diminta Mega sehari sebelum diumumkan di Istana Batutulis.

Cepatnya proses ini menutup ruang spekulasi politik yang berlebihan dan tidak produktif.

Pencapresan Ganjar Pranowo, kader internal PDIP dalam sebuah momentum politik yang tepat ini, menurut Najib, menunjukkan peran dan posisi politik Megawati yang sangat kuat.

“Jadi Megawatilah Kartini politik kita hari ini,” tegasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA