Muzzammil mengatakan Bima ini anak muda Lampung yang terdidik dan kritis yang sedang belajar jauh di Negeri orang yakni Australia.
"Bima ini memanfaatkan trend medsos untuk mengkritik Pemerintah daerah kelahirannya dengan gaya bahasa anak muda, sehingga cepat viral. Substansi kritiknya bagus. Mungkin beberapa pilihan kata saja yang kurang pas. Ya itu bisa kita masalahkan tapi bisa juga kita maklumi," ungkap Anggota Komisi I DPR RI ini dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).
Kita maklumi, imbuhnya, karena dia nilai ekspresi tersebut lahir dari rasa cinta dan peduli anak muda kepada daerahnya.
"Saya kira Pemda Lamtim, Gubernur Lampung dan aparat hukum lebih bijak untuk 'colling down'. Tidak perlu bawa ke ranah hukum," ucap Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP PKS ini.
Muzzammil melanjutkan, Pemda perlu memberikan jawaban yang proporsional. Sehingga justru dari kritik Bima terjadi dialog publik.
"Dan publik bisa tau agenda pembangunan Pemda dengan berbagai kesulitan dan keterbatasannya. Sambil tentu dengan memperbaiki kinerja . Bu Wagub Lampung sudah menyambut dialog publik tersebut. Saya kira ini dinamika yang bagus," pungkasnya.
Dengan cara ini, kata Muzzammil, pihaknya menilai justru akan baik untuk pelibatan publik; sarana komunikasi politik Pemprov dan pemda dan sekaligus bisa mengundang perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Lampung.
"Bahkan bisa jadi dialog positif lintas generasi dengan tema kecintaan kepada Lampung. Sehingga kemudian Bima bisa terus tenang studi di Australia dan terus bersikap kritis konstruktif begitu juga keluarganya di Lamtim bisa tetap berjalan seperti biasa tidak dikhawatirkan tentang dampak masalah kritik Bima tersebut," jelas Muzzammil.
BERITA TERKAIT: