Pada ajang Piala Dunia U-20, kader PDIP itu paling lantang menolak, karena alasan keikutsertaan Israel.
“Tak mengherankan jika dalam gelaran lain (selain Piala Dunia U20) I Wayan tak keberatan, meskipun ada Israel yang sebelumnya ia jadikan alasan. Artinya, penolakan sebelumnya murni politis,†kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/4).
Menurut Dedi, penolakan Piala Dunia U-20 sebenarnya bukan dari Wayan Koster sebagai gubernur, tetapi sebagai kader PDIP. Karena itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut bersuara menolak kehadiran Israel.
“Itu demi menghasut publik, agar ada simpati pada PDIP, sebagai partai yang terang-terangan menolak Israel,†kata pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Meski begitu dia meyakini publik tidak mudah ditipu propaganda yang didasarkan pada kepentingan politik semata.
“Publik tau, itu semua hanya strategi buruk, karena hanya berurusan dengan politik semata, bukan kepentingan negara,†tandasnya.
Sebelumnya, Menpora Dito Ariotedjo memastikan Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan dukungan penuh untuk terselenggaranya World Beach Games 2023, 5-12 Agustus mendatang.
Kepastian itu disampaikan Dito setelah menggelar pertemuan dengan Koster bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, di Gedung Jayasabha, Denpasar, Jumat (14/4).
"Alhamdulillah sudah ada satu pertemuan dan juga kesepakatan bahwa Pemprov Bali dan Gubernur 1.000 persen mendukung penyelenggaraan perhelatan dunia World Beach Games yang kedua ini," katanya.
BERITA TERKAIT: