"Karena pada akhirnya mereka akan menjadi penerus bangsa ini, mengikuti kegiatan pemilu adalah bentuk kontribusi awal untuk negara. Kalau mau menjadi bagian besar mereka harus jadi agen penerus pembangunan bangsa secara mental dan fisik dengan mengambil peran lebih dalam berbangsa di NKRI ini," ucap pria yang turut pencalonan untuk DPR RI dari dapil Cirebon-Indramayu ini.
Rickie menambahkan, mengambil sikap golput bagi anak-anak muda, terlebih sudah masuk dalam kelompok pemilih pemula, merupakan sesuatu yang salah. Sebagai anak muda penerus bangsa, sudah saatnya ikut bersuara menentukan nasib bangsa ke depan.
"Golput itu bukan jargon hebat apalagi keren, apapun yang netral atau golput, nilainya lebih rendah dibanding yang sudah ada sence. Milenial tidak akan bilang golput keren. Mereka akan bilang golput hanya untuk yang lemah," tuturnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (9/4).
Menurut Rickie, apapun alasannya, mengambil sikap golput adalah salah. Jangan sampai sebagai anak muda yang mempunyai jiwa melakukan perubahan, membantu pembangunan dan perekonomian masyarakat, dicap sebagai anak muda yang lemah, tidak peduli, dan tidak berdaya melihat kesengsaraan rakyat.
"Jiwa muda, merupakan jiwa pemimpin. Masa diam saja melihat rakyatnya dalam kesusahan, masa diam saja melihat ambruknya negeri ini. Kalau bilang pemerintah enggak baik, ayo bangkit. Maka pilihannya adalah ikut berkontribusi nyata menjadi bagian dari pemerintah yang bisa mengubah dari dalam," jelasnya.
Karena itu Rickie berharap anak muda tidak mengambil langkah golput. Karena, semangatnya, suaranya, pemikirannya, sangat dibutuhkan negara.
"Ayo bersama-sama bangkit, melakukan perubahan. Anak muda mempunyai pemikiran, jiwa, dan semangat untuk melakukan perubahan. Jangan salah langkah dengan mengambil golput, karena golput tidak akan membawa perubahan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: