"Khusus Airlangga, kader Golkar tampaknya masih menerima bila mendapat jatah cawapres," kata pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/4).
Menurut Jamiluddin, kader Golkar akan legowo Airlangga menduduki posisi kedua mendampingi PDIP jika gabung koalisi besar. Pasalnya, elektabilitas Airlangga belum ada peningkatan.
"Para kadernya akan lebih realistis mengingat elektabilitasnya relatif kurang baik," imbuhnya.
Tapi, kata mantan Dekan Fikom IISIP ini, Golkar akan mempertanyakan secara serius kepada ketumnya yang menerima masuk ke dalam koalisi besar tanpa jadi capres.
"Kadernya akan mempersoalkannya bila Airlangga menerima masuk Koalisi Besar tanpa mendapat jatah capres," demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: