Prabowo meyakini, semua hal bisa dikomunikasikan. Terlebih, selama ini hubungan Gerindra dan PDIP cukup baik.
"Sama teman-teman di PDIP juga saya kira ndak seserem yang kalian berharap mungkin," kelakar Prabowo di kediamannya Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Menteri Pertahanan itu juga menyebut bahwa pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan para ketum parpol di koalisi besar.
"Kan di antara tokoh tokoh ini sudah saling mengenal dan kalau saya lihat hubungannya baik, kita bersahabat sebagai contoh hubungan saya dengan Pak Zul Hasan, Pak Airlangga baik, Pak Mardiono baik, Pak Muhaimin apalagi," kata Prabowo.
Atas dasar itu, Prabowo meyakini penantian capres-cawapres tidak akan berlangsung alot jika koalisi besar terbentuk.
"Jadi kalau saya kok tidak merasa akan alot ya, saya enggak tahu mungkin pengamat lebih pintar dari saya, saya merasa ini kawan semua, kita merah putih semua, kita enggak usah diragukan lagi," demikian Prabowo.
Sebelumnya, PDIP menegaskan posisi calon presiden harus dari partai berlambang banteng apabila nanti bergabung dengan koalisi besar.
Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdullah, tawaran itu merupakan hal wajar dan logis karena PDIP pemilik kursi terbesar di DPR.
"PDIP kalau ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja,
make sense-lah. Bukan mau-maunya PDIP, enggak seperti itu. Logis. Sangat rasional," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
BERITA TERKAIT: