Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jauh sebelum momen belakangan ini, Jokowi sudah memberikan sinyal itu pada Prabowo, tepatnya ketika keduanya hadir di HUT Perindo.
“Terutama sejak
endorsement Jokowi ke Prabowo saat HUT Perindo pada 7 November 2022, setelah
endorsement terbuka itu (elektabilitas) Prabowo alami kenaikan,†ujar Burhanuddin kepada wartawan, Senin (3/4).
Efektivitas
endorsement Jokowi, kata Burhanuddin, tidak lain karena gaya bahaya yang dipakai adalah bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti masyarakat.
"Kalau (dukungan Jokowi) ke Prabowo
low context, penerus Jokowi adalah Prabowo, Presiden 2024 jatah Prabowo sebanyak 5 kali, ditenteng ke sana ke mari," terangnya.
Dukungan itu, sambungnya, semakin maksimal manfaatnya dirasakan Prabowo, karena kompetitor potensialnya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terhalang restu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Makanya, Jokowi lebih leluasa dukung Prabowo. Setidaknya nanti akan ada 3 poros. Tetapi, kalau misal PDIP bisa bergabung dengan poros Istana ya kemungkinan besar akan ada 2 poros di Pilpres,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: