Tren kenaikan harga pangan seolah menjadi penyakit tahunan yang tak kunjung ada obatnya. Kenaikan ini diprediksi akan berlangsung dan mencapai puncaknya pada Idulfitri.
Beberapa faktor dituding menjadi penyebabnya. Mulai dari meningkatnya permintaan, pasokan persediaan yang terganggu, hingga penimbunan barang yang diduga dilakukan segelintir pihak untuk meraup untung di bulan suci.
Merespons fenomena ini, Ketua DPD Partai Nasdem Jakarta Timur, Abdul Canter Sangaji mengatakan, berdasarkan penelusuran di lapangan, pihaknya menemukan data bahwa terjadi kenaikan beberapa bahan pangan mulai dari 4 persen hingga 10 persen.
"Salah satu bahan pokok yang naik adalah beras. Padahal kita baru buka impor untuk stabilisasi harga Ramadan," kata Canter, dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (21/3).
Melihat fakta tersebut, Canter meminta pemerintah bersikap tegas dan tidak diam saja terkait kenaikan beberapa bahan pokok menjelang Ramadan karena sangat membebani masyarakat.
"Kalau ke distributor kita temukan harga yang sama, namun kalau sudah ke tingkat bawahnya hingga pedagang pergerakan harganya langsung terlihat," jelas Canter.
Canter mencontohkan harga minyak goreng yang normal di tingkat distributor, namun perlahan melonjak naik di pengecer dan konsumen.
"Dibutuhkan pengawasan ketat, kasihan masyarakat kalau harga-harga terus naik," kata Canter.
Di sisi lain, dalam munggahan jelang Ramadan itu Canter mengucapkan selamat beribadah puasa kepada para relawan yang hadir.
"Kita silaturahmi sekaligus maaf memaafkan jika selama silaturahmi satu tahun belakang ada kesalahan," demikian Canter.
BERITA TERKAIT: