Sebab, acara itu diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Amanah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Kami pilih lokasi ini karena kami ingin membangkitkan kembali dan merekatkan kembali Partai Persatuan Pembangunan dengan pondok pesantren sebagai basis dari suara PPP dan sebagai tempat kelahiran PPP,†ucap
Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki, dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (13/3).
Maka, lanjut dia, di titik inilah DPW PPP DKI Jakarta ingin mengembalikan apa yang menjadi itikad para pendiri partai. Yaitu menjadikan pondok pesantren sebagai simpul dan penunjang kemenangan PPP, khususnya di DKI Jakarta.
“Jadi, ini merupakan titik balik bagi kebesaran PPP ke depan, dan kami siap untuk kembali meraih kejayaan pada Pemilu 2024,†tegas Saiful.
PPP merupakan gabungan empat partai keagamaan yang dideklarasikan pada 5 Januari 1973. Empat partai yang bergabung menjadi PPP tersebut adalah Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).
Sebagai partai lama yang telah berkiprah sejak era Orde Baru, PPS saat ini sedang mengalami kemunduran akibat adanya sejumlah persoalan.
Namun, Saiful mengatakan, pihaknya optimistis pada Pemilu 2024 PPP akan meraih kejayaannya kembali. Apalagi karena kini ada potensi Sandiaga Uno gabung ke PPP.
“Kami berharap ini seperti tahun 2017. Bang Sandi bisa menjadi alternatif pimpinan kita masa datang. Lebih mudah lagi kalau Bang Sandi bisa gabung dengan PPP,†pinta Saiful.
Peringatan Harlah ke-50 partai PPP dan 1 Abad NU ini turut dihadiri sejumlah petinggi parpol. Seperti Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta, KH Muhammad Sholihin Harasyi; Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi; Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP, KH Muhyidin Ishaq; dan para pimpinan cabang serta ranting PPP di DKI Jakarta.
Juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, yang menyampaikan materi untuk dialog interaktif bertajuk "Pengembangan Ekonomi Kreatif di Pesantren".
BERITA TERKAIT: