Jika masyarakat merasa puas dengan kinerja Jokowi, maka menurut analis politik, Pangi Syarwi Chaniago, tidak ada urgensinya Presiden melakukan perombakan kabinet alias reshuffle.
"Kalau misalnya tingkat kepuasan Pak Jokowi 70-80 persen itu untuk apa reshuffle? Tidak terlalu relevan," kata Pangi saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/3).
Founder Voxpol Center Research and Consulting itu melanjutkan, kalau presiden keukeh ingin melakukan reshuffle maka yang harus dicopot menteri yang memiliki loyalitas ganda.
"Ada menteri jadi ketum partai, menteri jadi ketua PSSI, ada menteri yang jabat banyak posisi strategis. Kalau memang mau serius, semestinya menteri yang sudah enggak fokus ini (direshuffle)," ungkapnya.
Meskipun banyak menteri yang sibuk mengurusi pencapresan, namun Pangi ragu presiden bakal mengganti pembantunya itu.
"Saya enggak percaya. Sehingga reshuffle ini sangat tidak relevan lagi. Tidak penting," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: