Klaim itu disampaikan Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Achmad Jaka Santos Adiwijaya di diskusi Empat Pilar, bertemakan Keberlangsungan Pembangunan IKN Tanpa Haluan Negara, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (1/3).
"Yang pasti yang sudah jadi itu ada 22 hunian pekerja konstruksi yang sanggup memuat 16.000 pekerja," kata Achmad.
Achmad mengatakan 22 bangunan tersebut sengaja dibangun karena ingin menghargai para kontraktor yang membangun IKN. Meskipun, bangunan inti IKN belum dilakukan.
"Kita menghargai para pekerja konstruksi dan membangun ibukota itu lebih dari 20 tahun, tidak mungkin kita biarkan mereka tinggal di bedeng-bedeng tenda biru yang selama ini sering kita lihat dalam suatu proyek-proyek," katanya.
Dia menambahkan, dengan dibangun rumah pekerja konstruksi, maka tidak ada rumah-rumah liar yang ditinggali oleh para pekerja konstruksi.
"Mereka tinggal di hunian pekerja konstruksi yang dibangun oleh BUMN dan itu mereka dimanusiakanlah, walaupun mereka seperti asrama nanti buat lebih tertib dengan
rules dan
regulation yang baik," katanya.
"Itu salah satu perubahan mendasar, artinya tadi kita membangun ibukota ini memang kita ingin berubah," tutupnya.
BERITA TERKAIT: