Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Saya melihat ini kan soal pilihan, dua-duanya mengandung konsekuensi yang berbeda," kata Bamsoet di Graha Pena 98, Jalan HOS Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Kelebihan sistem pemilu tertutup, kata Bamsoet, dapat menguntungkan kader yang minim modal. Sementara kekurangannya yakni partai harus kerja keras untuk merebut banyak kursi.
Sedangkan di sistem proporsional terbuka, perebutan kursi sepenuhnya kerja keras calon legislatif. Namun, Ketua IMI itu menyebut sistem ini tak juga menjamin caleg yang berusaha keras bisa menang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini lantas berpandangan untuk menerapkan kombinasi dua sistem pemilu tersebut seperti yang ada di Jerman.
"Yang terbaik menurut saya sih, kita kombinasi daripada 2 sistem itu (terbuka dan tertutup) seperti yang berlaku di Jerman. Seperti yang berlaku di Jerman, kita pernah menggagas waktu saya Ketua DPR, tapi kemudian kan tidak bisa dilanjutkan," ujarnya.
Dalam sistem proporsional terbuka, pemilih dapat mencoblos pilihannya, baik partai politik ataupun calon anggota legislatif. Namun demikian, tidak dalam sistem proporsional tertutup, dimana pada surat suara, pemilih hanya dapat memilih partai politiknya saja.
BERITA TERKAIT: