Acara ini merupakan kali pertama digelar setelah pandemi 2019 lalu. Adapun gelaran terakhir dilaksanakan pada tahun 2018 yang didukung kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama antar Agama dan Peradaban. Pada saat itu, Ketua Kehormatan IRC Indonesia, Din Syamsuddin menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.
Resolusi Majelis Umum PBB (A/65/5) telah menetapkan minggu pertama Februari sebagai Pekan Kerukunan Antarumat Beragama atau lebih populer dengan World Interfaith Harmony Week (WIHW). Sejak itu di PBB di New York dan di seluruh dunia dilangsungkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan relasi antar pemeluk agama-agama dunia.
Pada Jumat kemarin (3/2), acara serupa dilangsungkan di Markas PBB, New York dengan mengusung tema “Working Together to Achieve Peace, Gender Equality, Mental Health and Well Being, and Environmental Preservationâ€. Poin-poin utama dari tema ini adalah perdamaian, kesetaraan gender, kesehatan mental, dan lingkungan hidup.
Adapun, Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 21 Desember 2020, dengan resolusi 75/200.
Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia digelar untuk memperingati penandatanganan bersejarah Dokumen Persaudaraan Manusia oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 4 Februari 2019.
Hari Persaudaraan Manusia Internasional menyoroti prinsip-prinsip dan nilai-nilai Dokumen Persaudaraan Manusia, sambil mengeksplorasi praktik-praktik menuju pelaksanaannya sebagai jalan untuk membangun dunia yang lebih damai.
Perayaan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia di Indonesia yang digelar hari ini, merupakan yang pertama. Acara digelar bersamaan dengan Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama, oleh IRC Indonesia dan Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) yang diketuai oleh Din Syamsuddin.
Perayaan ini dibuka dengan penyampaian pesan perdamaian dari Grand Syaikh Al-Azhar, Syeikh Ahmad al-Tayeb, Paus Fransiskus dari Takhta Suci Vatikan, dan Sekretaris Jenderal Religions for Peace, Prof. Azza Karam yang disampaikan melalui rekaman video. Setelah itu disusul dengan pidato Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo.
Pesan-pesan perdamaian juga disampaikan oleh para pimpinan Majelis-majelis Agama di Indonesia yaitu, Majelis Ulama Indonesia, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Persatuan Umat Buddha Indonesia, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Perayaan turut dimeriahkan dengan penampilan paduan suara lintas agama yang dipimpin orkestra Seniman dan komposer Indonesia, Dwiki Dharmawan.
BERITA TERKAIT: