Salah satunya dari dosen FISIP Universitas Sumatera Utara, Faisal Mahrawa. Menurutnya, penembakan ini terbilang miris lantaran terjadi jelang peringatan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari nanti.
"Kita prihatin dengan kasus ini,†ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (3/2).
Faisal yang juga Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) itu mendorong Bareskrim Mabes Polri dan Polda Bengkulu segera mengusut kasus tersebut dengan tuntas.
"Segera tangkap dan bongkar siapa dalangnya," tegas Founder Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) tersebut.
Sebagai kolega di JMSI, Faisal menilai sosok Rahimandani sebagai Waketum JMSI sebagai orang yang punya pendirian teguh, serta tidak pernah neko-neko dalam menjalani keseharian. Namun demikian, dia enggan berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke aparat kepolisian.
"Kita tidak mau berspekulasi soal pelaku. Namun kita mendesak pihak terkait segera bertindak. Kita serahkan kasus ini pada kepolisian," tukas Faisal.
BERITA TERKAIT: