"Pernyataan Sri Mulyani 'kalau ingin maju, jangan tunda pembangunan' itu berarti kalau mau maju ngutang digedein. Tapi kapan bayarnya?" ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/1).
Karena menurut Muslim, jumlah utang pemerintah Indonesia semakin membengkak, bahkan saat ini sudah mencapai Rp 7.733 triliun. Di sisi lain waktu pembayaran utang tidaklah jelas.
Menurut Muslim, untuk mencegah utang tidak membengkak salah satunya dengan menunda pembangunan ibu kota negara (IKN). Alasannya, Indonesia tidak begitu membutuhkan dibangunnya IKN.
Dalam pandangan Muslim, ideologi menambah utang untuk pembangunan malah akan jadi beban rakyat dan negara.
"Ganti pemerintahan Jokowi dan Sri Mulyani, bikin rakyat dan negara susah dan menderita karena utang menumpuk dan susah bayar," pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: