Selain itu, persoalan politik identitas juga hanya dianggap sebagai peluru-peluru permainan elite politik di pusat yang tidak percaya diri akan kapabilitasnya.
Menurut data Economist Intelligence Unit (EUI), demokrasi Indonesia pada 2021 masih tertinggal jauh. Ada di urutan 52 di dunia dengan skors 6,71.
Sehingga, Ketua FKUB Kabupaten Tasikmalaya, Edeng Zaenal Abidin menilai, sebagai negara yang masih terbelakang dalam hal demokrasi, Indonesia tidak akan pernah terhindar dari politik identitas.
"Di Amerika saja kemarin waktu Pilpres zamannya Trump, politik identitas ini jelas sangat kental kok, padahal katanya negara ini asalnya demokrasi," terangnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Hampir 60 persen masyarakat, ucap Edeng, bersinggungan bahkan cenderung menjadi pelaku politik uang di pusat, bahkan hingga ke daerah. Jika dibandingkan dengan kasus politik identitas, gapnya cukup jauh.
"Yang paling berbahaya dan bikin Pemilu tidak berkualitas itu karena
money politic, bukan politik identitas. Politik identitas masyarakat juga enggak tahu, itu hanya elite-elite saja yang ribut," tandasnya.
BERITA TERKAIT: