Kepada Erick Thohir, Megawati bahkan menceritakan sejarah saat bangunan hotel itu terbakar pada 1993. Saat itu dirinya dikontak oleh Soesilo Soedarman yang menjabat Menteri Pariwisata.
"Ada kejadian yang kemudian begitu mendalam secara spiritual di hati warga, khususnya warga Bali. Yakni kamar yang pernah ditempati oleh Bung Karno, aman dari kebakaran," ujar Megawati, Senin (16/1).
Dari pengalaman terkait Hotel itu, Megawati berbagi banyak hal yang dialami semasa hidup. Hingga ia menceritakan interaksinya dengan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Disinggung bagaimana ketika awal menjabat menteri, Erick diajak bicara oleh Megawati. Dipesankannya agar Erick bekerja dengan benar membenahi BUMN Indonesia agar bersih dari korupsi dan kinerjanya membaik.
Soal renovasi Hotel Grand Inna, Megawati juga berpesan agar Kementerian BUMN berbuat serius melakukan pembaharuan pada bangunan yang memiliki sejarah tersendiri bagi dia.
“Pak Erick, tolong hotel ini dibangun kembali seperti dulu di jaman Bung Karno,†kata Megawati.
Menjawab permintaan Megawtai, Erick menjelaskan di komplek hotel itu akan dibangun taman berisi tanaman obat lokal. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan dilibatkan dalam prosesnya.
“Kami melaksanakan pesan yang Ibu Megawati titip kepada kami. Insya Allah kami jaga. Pesan Bu Mega adalah jangan sampai BUMN tidak menjadi benteng nasional secara ekonomi,†kata Erick.
Erick masih ingat pesan dari Megawati ketika dirinya ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri BUMN. Megawati meminta Erick belajar dari gurita.
“Seperti gurita. Gurita yang sehat bukan yang kakinya banyak. Yang sehat itu yang kepala besar, kaki sedikit. Dan itulah kami lakukan, sejalan dengan transformasi yang kita lakukan, Kementerian BUMN dari Ro 13 triliun sejak saya masuk, sekarang Rp 125 triliun," terangnya.
"Akhir tahun bisa di atas Rp 200 triliun. Kontribusi kita pada negara 3 tahun terakhir pada Covid Rp 1.198 triliun, Rp 68 triliun lebih tinggi sebelum Covid,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: