DI agenda ketiga pada rangkaian APEC Economic Leaders’ Meeting itu, Presiden Joko Widodo hadir diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan ini, para pemimpin Ekonomi APEC membahas topik “Promoting Inclusive Growth amidst Hyper-Inflation and Looming Recessionâ€.
IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 melambat dari 3,2 persen pada 2022 menjadi 2,7 persen di 2023. Inflasi juga diprediksi mengalami peningkatan dari 4,7 persen di tahun 2021 menjadi 8,8 persen di tahun 2022.
Perlambatan pertumbuhan ini perlu diwaspadai, terlebih karena krisis energi dan lingkungan masih menjadi persoalan lintas batas yang memerlukan upaya bersama di level internasional.
Dalam kesempatan ini, para pemimpin ekonomi APEC menyerukan perlunya penguatan kerja sama dalam APEC sebagai
incubator of ideas untuk mengeksplorasi dan mengusahakan konsep, strategi, dan ide menghadapi ancaman resesi, krisis energi dan lingkungan.
Beberapa inisiatif yang dibahas antara lain adalah dukungan terhadap UMKM, transformasi digital, serta ekonomi inklusif.
BERITA TERKAIT: