Begitu pandangan Guru Besar IPB University Edi Santosa. Bagi dia, ancaman krisis pangan adalah ancaman bersama. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang memerlukan komitmen dari pamerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Yang paling penting adalah adanya komitmen pemerintah yang kuat terhadap keinginan untuk memajukan pangan, keinginan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Itu yang saya kira harus dicontoh (negara-negara G20)," kata Edi Santosa dalam keterangannya, Sabtu (29/10).
Menurut Edi Santosa, Indonesia masih harus meningkatkan daya saing komoditas di pasar internasional. Meningkatnya daya saing, akan mendorong kualitas komoditas pangan Indonesia.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam mengatasi ketahanan pangan merupakan prestasi yang harus dicontoh negara-negara G20.
"Prestasi ketahanan pangan harus ada nilai plus lain, yaitu daya saing. Produksi tinggi saja tidak cukup. Kemudian bisa bertahan (di tengah pandemi Covid-19 dan krisis) itu luar biasa," tuturnya.
"Tetapi untuk memberi contoh (ketahanan pangan) ke negara lain, harus ada sesuatu yang ditawarkan," demikian Edi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.