Pendapat itu disampaikan oleh Arief Poyuono kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (3/10).
Pada Sabtu (1/10) lalu, kerusuhan terjadi paska pertandingan Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Data pemerintah ada 448 orang yang menjadi korban, diantaranya 125 orang yang meninggal dunia.
"Deklarasi Anies oleh Nasdem tidak punya tepa seliro terhadap tragedi Kanjuruhan," demikian kata Arief.
Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, sikap yang benar telah ditunjukkan Joko Widodo. Sebab, beberapa hari ini Indonesia sedang dalam masa berduka.
"Bener kata Kangmas Jokowi.
Wong Indonesia sedang berduka begitu juga dunia turut berduka hingga Paus Fransiskus pun turut berduka cita," jelas Arief.
Ia mengaku heran, mengapa Partai Nasdem tidak menghargai terhadap korban Kanjuruhan.
Kata Arief Poyuono, bagi seorang pemimpin yang mengerti adat, pasti tidak kana banyak komentar terkait proses deklarasi Anies Baswedan Bacapres Nasdem.
"Harusnya Anies Baswedan mengerti tentang
njawani dan
tepo seliro terhadap tragedi Kanjuruhan yang memakan korban ratusan orang," sesal Arief.
Ia menyarankan, seharusnya Anies menolak ditetapkan sebagai Capres dari Nasdem. Bahkan Arief mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta itu meminta deklarasi diundur.
"Untuk menghormati tragedi tersebut, sayang Anies Baswedan tidak punya empati terhadap tragedi tersebut," pungkas Arief.
BERITA TERKAIT: