Dimensi
barrier beton dibuat lebih tinggi dan tebal dari ukuran semula.
Menyikapi hal ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut pergantian komposisi
barrier beton ini sebagai strategi untuk meminimalisir potensi kerusakan.
"Ini termasuk salah satu upaya, strategi kita siapkan untuk minimalisir potensi, kerusakan fasilitas umum yang terjadi, kita terus evaluasi setiap hari dengan pak Kapolda, konsep pengamanan, bagaimana konsep untuk minimalisir kerusakan," kata Komarudin di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/9).
Menurut Komarudin,
barrier betom tersebut merupakan barang baru yang nantinya digunakan untuk pengamanan demonstrasi.
Pengadaan itu diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para demonstran dan tentutnya tidak dengan merusak fasilitas umum.
"Ada beberapa barang baru yang kita gunakan, pertama untuk memastikan rangkaian unjuk rasa itu berjalan dengan lancar, dengan tatacara pengaman humanis, profesional, dengan harapan, kami berikan pelayanan secara umum, dan memastikan aktivitas masyarakat umum tetap lancar walaupun ada aksi unjuk rasa," kata Komarudin.
Sebelumnya, polisi memasang
barrier beton lebih tinggi dan tebal dari biasanya di Jalan Medan Merdeka Barat atau tepatnya dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/9).
Pantauan
Kantor Berita RMOL Jakarta beton tersebut sudah terpasang sejak 15.20 WIB. Kira-kira ukurannya 80 cm lebih tinggi dari
barrier biasanya.
Selain beton yang membentang di ruas jalan, terdapat juga kawat berduri lapis luas dan dalam.
Barrier beton dan pagar kawat yang dipasang dijadikan pembatas para demonstran yang nantinya akan melakukan unjuk rasa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran didampingi oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin sempat terlihat memeriksa barrier beton.
Meski begitu, pada pukul 16.10 WIB petugas kembali membongkar
barrier beton dan juga pagar kawat yang melintang di sisi kiri jalan arah Istana Negara ke Monas.
BERITA TERKAIT: