Sebab, calon presiden (Capres) Partai Gerindra pada Pemilu Serentak 2024 hanya Ketua Umum Prabowo Subianto. Itu merupakan keputusan Rapimnas Gerindra beberapa waktu lalu.
Sedangkan Sandiaga belakangan menyatakan kesediaannya untuk maju di Pilpres 2024.
“Statement Sekjen Gerindra jelas sebuah hardikan atau teguran keras untuk Sandiaga Uno,†kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Sabtu (3/9
Lagi pula, kata Dedi, dalam catatan survei terkini, memang Prabowo Subianto menjadi pilihan terunggul di Gerindra.
“Untuk itu, ketegasan Muzani tidak saja soal teguran kegenitan politik Sandiaga, tetapi juga antisipasi agar Sandiaga tidak mengganggu perolehan suara Gerindra,†kata pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Dedi menambahkan, berdasarkan hasil survei IPO, Prabowo menjadi yang paling tinggi membawa dampak keterpilihan pada Gerindra. Tetapi Sandiaga tidak miliki dampak elektoral terhadap pada partai.
Sehingga, kata dia, Prabowo harus dipertahankan menjadi Capres dibanding tokoh lain.
“Celah terusung melalui Gerindra cukup pelik. Pilihan terbatas bagi Sandiaga, keluar dari Gerindra dan bergabung ke partai lain, itu pun potensi terusung terbuka untuk cawapres,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: