Wakil Ketua MUI, Marsudi Syuhud mengatakan, kemaslahatan yang dia maksudkan adalah realitas bahwa selama ini BBM bersubsidi masih banyak dinikmati oleh masyarakat kalangan ekonomi mampu.
"Penyesuaian harga BBM mewakili dua aspek, yakni untuk kebaikan masyarakat dan negara, sehingga sasaran dari penyesuaian harga BBM adalah kemaslahatan dan kebaikan bagi rakyat, terutama yang paling membutuhkan," kata Marsudi dalam keterangannya, Jumat (2/9).
Bagi Marsudi, keputusan yang diambil pemerintah untuk menyesuaikan subsidi BBM, merupakan pilihan terbaik untuk tetap menjaga kestabilan dan kemaslahatan bangsa di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini tengah mengalami turbulensi.
"Adanya pandemi Covid-19 dan krisis global menyebabkan harga minyak dunia juga meningkat. Hal ini berimbas pada kenaikan harga minyak di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalihkan subsidi sebagai pilihan yang terbaik," terangnya.
Menurutnya, inti dari ekonomi Pancasila adalah kemaslahatan. Dalam membangun sebuah negara merupakan suatu keharusan dan kewajiban, baik dalam membangun infrastruktur maupun membangun kemaslahatan bangsa.
"Maka jika pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalihkan subsidi, itulah yang terbaik. Inti dari ekonomi Pancasila adalah kemaslahatan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: