Wakil Ketua Umum MUI, Marsudi Syuhud mengingatkan, sikap saling mendukung merupakan salah satu dari empat hal terkait berbangsa dan bernegara sebagaimana diajarkan Islam.
“Yang pertama adalah
wujubussyro, adanya musyawarah. Pemilu ini kan sesuai aturan yang diputuskan dalam musyawarah melalui undang-undang. Ini sudah berjalan,” kata Marsudi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2).
Yang kedua, lanjut Marsudi, harus terjamin terlaksananya
mas'uliyah fardiyah, yakni tanggung jawab secara pribadi atau individu. Yang ketiga adalah
mas’uliyah ammah, yaitu terkait urusan publik atau urusan bersama.
"Ini harus dijaga dengan baik karena jika kemaslahatan umum, berbangsa, dan bertanah air berujung keributan, maka siapa yang akan mengurusi ekonomi? Mau kerja saja susah kan,” katanya.
Maka kata Marsudi, sebuah negara demokrasi harus mampu menyatukan kemaslahatan publik atau umum dengan kemaslahatan pribadi atau individu-individu.
Poin keempat yang disoroti adalah menjaga negara tetap aman dan damai. Hal itu bisa dicapai jika semua pihak memiliki sikap
attadomun bainannas atau saling mendukung antar sesama manusia.
“Agar jangan sampai negara ini kacau, chaos. Ingat, negara yang sudah
chaotic dalam pemilu tidak diakui. Seperti di Sudan, sekarang menjadi perang saudara. Jangan sampai kita perang saudara hanya karena memilih pemimpin," tegasnya.
Oleh sebab itu, Marsudi mengajak semua pihak agar mau bergandengan tangan membangun bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Ayo bareng-bareng cari jalan terbaik untuk negara ini. Karena inti demokrasi menurut agama kita adalah bagaimana bangsa saling dukung untuk kemaslahatan,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: