Direktur riset Indonesia Presidential Studies mengatakan bahwa secara statistik sebenarnya dari tiga nama figur tersebut belum ada nama yang absolut unggul karena selisih angka elektabilitasnya berdasarkan hasil survei masih dalam jangkauan
margin of error.
Lebih lanjut Arman menganalisa, dari jumlah massa mengambang masih sangat tinggi bahkan kalau diurut paling tinggi sehingga bisa dikatakan siapapun masih bisa menang dalam pertarungan Pilpres.
"Semuanya belum mengantongi tiket pencalonan dari partai pengusung bahkan Ganjar dan Anies laksana pilot yang tak punya pesawat, sama sekali tidak memiliki remot kontrol partai atau mengendalikan partai," demikian kata Arman kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/7).
Arman menganalisa harapan mereka yang tempatkan diri elektabilitasna tertinggi, hanya pada belas kasih poros partai yang terbentuk untuk mengusung dirinya.
Sementara untuk figur Ganjar Pranowo, tambah Arman, yang dianggap lebih unggul dari calon yang lain sangat dilematis. Serba salah langkah politiknya tersendat.
"Mau gass poll pasti di priwit oleh partainya, mau menunggu restu yang mpunya partai tetapi juga belum jelas kepastiannya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: