Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penolakan Wacana Penundaan Pemilu Jadi Cara Puan Selamatkan Marwah Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 08 April 2022, 17:34 WIB
Penolakan Wacana Penundaan Pemilu Jadi Cara Puan Selamatkan Marwah Jokowi
Ketua DPR RI Puan Maharani menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor/Ist
rmol news logo Sikap penolakan Ketua DPR RI, Puan Maharani, terkait wacana penundaan pemilu yang terus disuarakan sejumlah menteri adalah cara untuk menyelamatkan Presiden Joko Widodo.

Begitu pandangan pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional  (UPN) Veteran Jakarta, Danis TS Wahidin, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/4).

Menurut Danis, sikap politik Puan yang menolak penundaan pemilu sudah jauh-jauh hari disampaikan di hadapan publik. Sikap ini dinilai sebagai upayanya untuk menjaga marwah atau kehormatan Jokowi.

"Puan di sini mencoba menyelamatkan Jokowi dengan sikapnya menyuarakan penolakan penundaan pemilu. Ini artinya Puan menjaga dan memastikan Jokowi untuk tetap taat pada konstitusi," ujar Danis.

Puan selaku kepala lembaga legislatif, diyakini Danis, masih mempercayai kepemimpinan Jokowi yang dinilai berhasil karena merakyat, bersih, serta sangat peduli pada pembangunan infrastruktur.

"Apalagi survei yang dilakukan Litbang Kompas juga menunjukkan kepuasan publik pada pemerintah sekarang mencapai angka 73,9 persen," imbuhnya,

Akan tetapi, belakangan Danis mengamini sejumlah temuan lembaga survei yang mencatat penurunan kepuasan publik terhadap Jokowi, karena ada yang membisiki presiden untuk tak taat konstitusi dengan wacana penundaan pemilu.

"Presiden Joko Widodo didorong untuk terus berkuasa. Ini jelas melanggar konstitusi," tegasnya.

Maka dari itu, Danis melihat pertemuan Puan dan Jokowi pada Rabu (6/4) di Istana Bogor, Jawa Barat, yang juga membahas soal isu penundaan pemilu, semakin memperjelas sikap penolakan Jokowi terhadap isu penundaan pemilu dengan melarang para menterinya untuk berbicara isu penundaan pemilu.

Di sisi yang lain, Danis juga mengartikan itu sebagai upaya Puan menjalankan perannya sebagai parlemen yang sedang mengawasi pemerintah. Sikap ini patut diapresiasi dan didukung untuk memastikan demokrasi di Indonesia tidak dicederai oleh kepentingan pragmatis segelintir elite politik.

"Ini semakin memperkuat bahwa Pemilu 2024 tidak akan ditunda. Sudah ada kesepahaman keduanya untuk sama-sama menolak penundaan pemilu," demikian Danis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA