Polemik Minyak Goreng, Fahira Idris: Masyarakat Dipindah dari Satu Ironi ke Ironi Lain

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 25 Maret 2022, 14:10 WIB
Polemik Minyak Goreng, Fahira Idris: Masyarakat Dipindah dari Satu Ironi ke Ironi Lain
Anggota DPD RI, Fahira Idris/Net
rmol news logo Persoalan minyak goreng di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali normal. Setelah sebelumnya dihadapkan dengan kelangkaan, kini masyarakat disuguhkan dengan tingginya harga minyak goreng.

Mirisnya, stok melimpah terjadi setelah pemerintah menyerahkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan ke produsen. Padahal saat masih disubsidi pemerintah, keberadaan minyak goreng seperti ghaib alias langka.

“Soal minyak goreng yang tidak kunjung membaik ini membuat rakyat seperti berpindah dari satu ironi ke ironi lain," kritik anggota DPD RI, Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/3).

Bagi Fahira, pemerintah seperti tidak berdaya menghadapi produsen minyak goreng. Sebab berbagai kebijakan pemerintah tidak punya daya tekan kuat untuk membuat harga minyak goreng stabil.

Di sisi lain, pemerintah kini hanya mengatur HET minyak goreng curah. Seharusnya, kata Fahira, pemerintah bisa lebih maksimal untuk menghadirkan minyak goreng murah kepada masyarakat karena saat ini hanya fokus kepada minyak curah.

"Harusnya tidak ada lagi keluhan di masyarakat yang masih kesulitan mencari migor curah. Jika pemerintah tak mampu jamin kemerataan pasokan migor curah, maka persoalan migor ini tidak akan pernah selesai,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA