Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, ada empat nama yang mengemuka sebagai calon kuat Kepala Badan otorita IKN.
Keempatnya adalah Direktur Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok; mantan Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro; Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Azwar Anas.
Bagi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, diantara empat nama itu yang paling realistis dipilih adalah Bambang Brodjonegoro.
"Mestinya Bambang dong, karena dia yang mendesain awal dulu ketika menjadi Menteri Bappenas, dia tahu desain yang diperintahkan Jokowi, itu kalau mau objektif," ujar Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (18/1).
Walaupun, kata Ujang, faktor kedekatan dengan Presiden Jokowi menjadi keuntungan bagi Ahok. Terlebih, Presiden Jokowi bisa menunjuk Kepala Badan Otorita IKN bisa dipilih tanpa konsultasi pada DPR RI untuk kali pertama.
"Tetapi kalau kita memilih Ahok apa tidak ada tokoh yang lain? dia kan pernah jadi narapidana, kalau kita mau menata kelola yang baik negara ini, cari orang yang baik, yang bersih, orang yang tidak punya kasus," terangnya.
Soal posisi Agung Budi dan Azwar Anas, masih kata Ujang, nama itu bisa menjadi alternatif. Tetapi, akan sangat ditentukan oleh dukungan atau
endorsement.
"Mereka mungkin bisa menyodok diantara dua nama lain, tapi tergantung ada permintaan PDIP atau tidak, karena Azwar Anas kan endorse dari PDIP," katanya.
"Beda dengan Bambang endores Jokowi sendiri, Ahok juga Jokowi sendiri, tapi Agung ini nggak tau siapa yang endorse," demikian Ujang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: