Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino menjelaskan, hasil penelitian ini mendapati bahwa tokoh yang didambakan oleh masyarakat untuk menjadi presiden RI adalah tokoh yang memiliki kemampuan dan kredibilitas serta kerja-kerja nyata dan program-programnya berdampak pada ekonomi keluarga.
“Hal ini terjawab bahwa sebanyak 70,3 persen masyarakat tidak butuh pemimpin yang cakap dalam pencitraan dan tebar pesona saja tapi kebijakannya tidak berdampak pada ekonomi keluarga masyarakat, sementara 29,7 persen menyatakan tokoh yang mampu dan tetap melanjutkan program program prorakyat dan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan oleh presiden Jokowi,†kata Albertus Dino dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis malam (16/12).
Selain itu, tambah Albertus, masyarakat puas dengan kinerja kabinet Presiden Jokowi yang dinilai mampu memulihkan ekonomi dan mengendalikan pandemi Covid-19.
Sementara, lanjut Albertus, saat 1,820 responden ditanya siapakah yang paling pantas dipilih sebagai Presiden ke-18 pengganti Jokowi dari kalangan menteri dan pejabat, kepala daerah dan elite parpol. Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto paling banyak dipilih responden.
“Saat ditanyakan siapa tokoh yang paling akan dipilih sebagai presiden RI ke-8 jika diadakan pemilihan presiden hari ini, maka nama Airlangga Hartarto menjadi pilihan yang teratas, dipilih sebanyak 16,2 persen, Ganjar Pranowo 15,9 persen dan Prabowo Subianto 15,8 persen,†beber Albertus.
Diikuti, Sri Mulyani 4,3 persen, Gatot Nurmantyo 4,2 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,9 persen, Moeldoko 3,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,4 persen, Anies Baswedan 3,4 persen, Sandiaga Uno 3,4 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen , Erick Thohir 1,8 persen , Khofifah Indar Parawangsa 1,4 persen,Tri Risma Harini 1,4 persen, , dan yang tidak menjawab sebanyak 11,6 persen.
Albertus menjelaskan, survei dilakukan dengan metode Materialisme Dialektika. Untuk mendapat hasil yang terbaik penelitian dilakukan dengan Metode Survei Jajak Pendapat dimasyarakat dengan mengambil sample sebanyak 1,820 di 34 Provinsi secara proposional dan terukur.
Pengambilan Sample mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan tingkat kepercayaan dari hasil Survei sebesar 95 persen dan memiliki Margin of Error sebesar kurang lebih 2,3 persen. Adapun penelitian di masyarakat dilakukan mulai 24 November sd 9 Desember 2021.
BERITA TERKAIT: