Salah satu yang angkat bicara ialah Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, yang menyayangkan ada salah koordinat dari peletakan
pier dari proyek strategis negara (PSN) tersebut.
Namun, satu hal yang dia soroti dari kejadian ini adalah mengenai biaya
rework tiang pancang KCJB yang berada tepat di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang.
Dia meminta agar PT Kereta Cepat Indo-China selaku pemegang kendali proyek untuk tidak lagi membebankan kepada anggaran negara. Tapi, ditanggung oleh pihak kontraktor yang menyebabkan adanya kesalahan pembangunan.
"Ya saya dengar itu memang
human error, jadi harus diminta pertanggung jawaban dari kontraktor pelaksana," kata Deddy kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/12).
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, biaya robohnya
pier tersebut jangan sampai menyentuh uang negara.
"Dan saya minta agar yang seperti ini tidak dibebankan kepada biaya proyek (yang kini ditanggung APBN), sebab saat ini pembengkakan biaya proyek ini sudah sangat besar," katanya.
"Makanya saya bilang jangan sampai kerugian akibat insiden ini dibebankan ke dalam biaya proyek. Tetapi kepada pihak yang bertanggung jawab," tutup Deddy.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: