Peringatan keras yang disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia sudah sepatutnya dijadikan bahan evaluasi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang hanya menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
Ahok lebih baik menyingkir ketimbang koar-koar menggugat program mobil listrik ke ruang publik. Apalagi, Presiden Joko Widodo juga ingin Indonesia bisa memproduksi mobil listrik sebelum masa jabatannya berakhir.
"Bahlil lugas dan tegas menunjuk siapapun oknum yang menghalangi soal mobil listrik mesti minggir. Jika Ahok dianggap menghalangi, angkat kaki itu lebih baik, kalau cuma bisa ngoceh," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat siang (3/12).
Ujang menyarankan kepada Ahok untuk tidak menjadi batu sandungan bagi pengembangan mobil listrik di negeri ini. Apalagi, mobil listrik merupakan keniscayaan bagi Indonesia yang memiliki banyak nikel, bahan baku utama baterei mobil listrik.
“Indonesia mesti jadi produsen dan menjadi pemain mobil listrik. Bukan hanya jadi konsumen dan penonton saja," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: