Komunikasi Panjang Dibutuhkan untuk Bentuk Koalisi Golkar Reunion

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 28 Oktober 2021, 10:25 WIB
Komunikasi Panjang Dibutuhkan untuk Bentuk Koalisi Golkar Reunion
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun/Net
rmol news logo Komunikasi dan diskusi yang cukup panjang diperlukan untuk membentuk koalisi Golkar Reunion pada Pemilu Serentak 2024 nanti.

Golkar Reunion adalah wacana menggabungkan Partai Golkar dengan bekas partai politik pecahannya, seperti Partai Nasdem, Gerindra, Berkarya dan Hanura.

Dikatakan Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, jika dilihat secara kasat mata saat ini, wacana Golkar Reunion hanya menguntungkan satu nama. Sehingga, masih perlu dibahas mendalam diantara partai-partai itu.

"Ini kan untungnya lebih besar ke Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), jadi harus cari titik temu untuk Nasdem dan lainnya," kata Rico Marbun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/10).

Diskusi itu utamanya soal posisi calon presiden dan calon wakil presiden. Dikatakan Rico, baru Partai Golkar yang memang mempunyai calon presiden yakni Airlangga Hartarto.

Sebagai koalisi jika benar terealisasi, lanjut Rico, Golkar Reunion harus bisa mengakomodir semua kepentingan dan kebutuhan mitra-mitranya dalam satu cara pandang.

"Nasdem apakah juga dapat mencalonkan wakilnya dari mereka? Dan bila iya, bagaimana dengan partai-partai lainnya, apakah mereka hanya mendapat kursi kabinet misalnya?" tuturnya.

Sementara soal posisi Gerindra, kata dia, menjadi sangat dinamis. Utamanya, sejak bergabung menjadi koalisi pemerintah, Gerindra tampak nyaman dan dekat dengan PDI Perjuangan.

"Tetapi kita paham bahwa koalisi antara Gerindra dengan partai manapun termasuk dengan PDIP, itu bukan kemustahilan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA