Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Rizki Sadig mengatakan, pada prinsipnya adanya tranformasi digital harus disyukuri. Tetapi, penyesuaian pengetahuan digital harus mengimbangi supaya segala peluang bisa dimanfaatkan.
Terlebih, kata dia, di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, membuat ruang gerak di ruang publik menjadi sangat terbatas.
"Dengan adanya situasi pandemi kita dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan bersosialisasi dalam segala aktifitas melalui dunia digital," kata Rizki Sadig kepada wartawan, Kamis (21/10).
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, selain kecakapan dalam pemanfaatan platform digital, anak muda juga harus memperluas jejaring untuk bertukar wawasan.
"Anak muda penting untuk membangun jaringan-jaringan baru atau meningkatkan kapasitas populasi di Indonesia," katanya.
Sementara itu, peneliti media digital, Siti Maidini Herdiyanti menjelaskan, pada prinsipnya perkembangan digitalisasi yang massif belakangan ini menjadi peluang besar untuk generasi milenial.
"Ada beberapa hal penting mengapa generasi milenial perlu melek digital, harus aktif digital, yaitu pertama networking di mana kita dapat membuka jaringan-jaringan baru yang sangat mudah dari berbagai wilayah ataupun negara," terangnya.
Untuk memanfaatkan peluang itu, kata dia, generasi muda perlu memiliki
personal branding, di mana generasi milenial dapat memanfaatkan teknologi dengan membagikan kegiatan-kegiatan yang relevan di media sosial. Sehingga orang-orang tahu kapasitas diri kita.
"Hal lain yang harus dimiliki adalah kemampuan
selling, hal ini memberikan peluang kepada kita untuk mengasah kekreatifitasan kita dengan penjualan di berbagai platform yakni Instagram atau market place," katanya.
"Dengan itu manfaatkan dunia digitalisasi dengan baik dan bijak, karena prinsip dari media sosial adalah kreatif, inspiratif, dan interaktif," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: