Buah jeruk yang manis dengan pohon semampai menjadi daya tarik Orange Forest View Restaurant.
Mulanya, perkebunan ini sebatas melakukan aktivitas normal, yaitu menjual jeruk hasil panen dari kebun seluas 3 hektare tersebut ke masyarakat Taiwan. Perkebunan juga dapat dikunjungi bagi mereka yang ingin mengajarkan anak-anak tentang bagaimana jeruk tumbuh dan memetik buah secara langsung.
Pandemi Covid-19 sempat mengguncang bisnis yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun itu. Mereka terpaksa tutup seiring permintaan masyarakat yang menurun.
Di tengah gempuran pandemi, Orange Forest View Restaurant mencoba bangkit. Mereka mengembangkan lini bisnis lain di perkebunan. Seperti, membuka restoran di wilayah perkebunan, memproduksi makanan ringan, hingga kerajinan tangan.
“Kami memperluas usaha dengan membangun restoran, manisan buah, hingga produk-produk
skincare,” ujar pengelola Orange Forest, Xie Yunting kepada rombongan wartawan Indonesia yang diberi kesempatan oleh Kantor Dagang Taiwan (TETO) berkunjung ke Taiwan, Kamis (22/2).
Adapun waktu yang tepat untuk berkunjung adalah bulan September hingga Maret. Sebab di bulan tersebut tanaman jeruk berbuah lebat dan siap untuk dipanen.
Kunjungan ramai di hari libur internasional. Pasalnya, wisatawan yang hadir tidak hanya dari Taiwan, tapi juga dari negara lain. Mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Korea Selatan.
“Hari biasa 300 orang per hari, tapi kalau hari libur bisa sampai 1.000 orang,” demikian Xie Yunting.
BERITA TERKAIT: